Captain Tsubasa adalah manga dan anime bertema sepak bola yang diciptakan oleh Yōichi Takahashi pada tahun 1981. Kisahnya berfokus pada Tsubasa Ozora, seorang bocah berbakat yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia. Sejak kecil, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dan berkembang melalui berbagai turnamen sekolah hingga bergabung dengan tim nasional Jepang. Seri ini terkenal karena menawarkan tontonan sepak bola yang menarik bagi anak-anak hingga remaja. Nah dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang beberapa kiper terbaik yang ada dalam franchise Captain Tsubasa. Siapa saja?
Morimichi Kawakami
Morimichi Kawakami pertama kali muncul dalam arc Kids’ Dream, di mana timnya berkompetisi dalam turnamen sepak bola tingkat sekolah dasar. Dia berperan sebagai penjaga gawang utama dan kapten tim Shimizu FC. Kawakami dikenal sebagai kiper berbakat yang berhasil membawa timnya mencapai final kejuaraan prefektur Shizuoka dua kali berturut-turut saat duduk di kelas 5 dan 6.
Dalam pertandingan final kualifikasi Shizuoka, tim Shimizu FC yang dipimpin oleh Kawakami mengadopsi formasi defensif 1-4-4-2 untuk menghadapi Nankatsu SC yang diperkuat oleh Tsubasa Ozora. Strategi mereka melibatkan penjagaan ketat terhadap Tsubasa dan memanfaatkan kemampuan Kawakami sebagai kiper untuk menahan serangan lawan. Meskipun demikian, mereka menghadapi tantangan besar dalam menahan kemampuan ofensif Tsubasa.
Selain penampilannya dalam manga, Kawakami juga muncul dalam adaptasi permainan video seperti Captain Tsubasa ZERO – Miracle Shot. Meskipun tidak sepopuler beberapa karakter lainnya, tetapi kemampuan untuk menangkap dan menahan bola sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, kiper Kawakami memang hampir tidak pernah dimunculkan lagi di cerita-cerita Captain Tsubasa yang lebih baru.
Taichi Nakanishi
Taichi Nakanishi adalah mantan kapten tim di Naniwa Middle School (Naniwa MS). Ia dikenal karena postur tubuhnya yang besar dan kekuatannya di bawah mistar gawang, sehingga dijuluki penjaga gawang raksasa. Nakanishi pertama kali muncul dalam turnamen sepak bola nasional sekolah menengah pertama, di mana timnya berpartisipasi selama dua tahun berturut-turut.
Meskipun timnya berharap untuk lolos ke turnamen nasional untuk ketiga kalinya, mereka mengalami kekalahan setelah penyerang andalan mereka cedera. Selain kemampuannya sebagai kiper, Nakanishi juga dikenal karena pengamatannya yang cermat, yang membantu timnya mengendalikan permainan. Meskipun tubuhnya besar, ia memiliki kelincahan yang mengejutkan, memungkinkan dia untuk melakukan penyelamatan yang sulit.
Meskipun Nakanishi menunjukkan potensi besar sebagai penjaga gawang, ia jarang dipilih untuk tim nasional Jepang. Sebagai contoh, dalam diskusi penggemar di Reddit, beberapa mempertanyakan mengapa Jepang lebih sering memilih Yuzo Morisaki daripada Nakanishi, mengingat kemampuan dan postur tubuhnya yang mengesankan. Namun, Nakanishi tetap menjadi karakter yang dihormati dalam seri ini, dikenal karena dedikasinya dan kontribusinya pada timnya.
Yuzo Morisaki
Yuzo Morisaki pertama kali muncul sebagai kiper utama tim Nankatsu SC selama turnamen sekolah dasar, terutama saat Genzō Wakabayashi absen karena cedera atau bermain di luar negeri. Meskipun awalnya meragukan kemampuannya sendiri, Morisaki menunjukkan perkembangan signifikan seiring berjalannya waktu, terutama setelah mendapatkan pengalaman dan bimbingan dari rekan-rekannya. Dalam tim nasional Jepang, Morisaki sering menjadi kiper cadangan di belakang Wakabayashi dan Ken Wakashimazu.
Meskipun demikian, ia selalu siap ketika dibutuhkan dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap pertandingan. Keberaniannya terlihat saat ia tidak ragu menghadapi tembakan-tembakan kuat dari lawan, meskipun hal tersebut berisiko menyebabkan cedera. Setelah lulus, Morisaki melanjutkan karier sepak bolanya dengan bergabung ke klub Shimizu S-Pulse di J-League, bersama rekan setimnya Takeshi Kishida.
Meskipun sering berada di bawah bayang-bayang kiper utama lainnya, Morisaki terus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuannya dan membuktikan bahwa dedikasi dan semangat pantang menyerah dapat mengatasi keterbatasan individu. Dan setelah bertahun-tahun membangun kariernya sebagai penjaga gawang, nama Yuzo Morisaki semakin terkenal.
Deuter Muller
Deuter Muller memiliki postur tubuh yang sangat besar. Dia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menjaga gawang. Karena itulah dia dijuluki dengan “Raksasa Baja” saat bermain di tim nasional Jerman. Ia juga bermain untuk klub Stuttgart di Bundesliga, di mana ia bersaing dengan Genzō Wakabayashi untuk gelar penjaga gawang terbaik di liga tersebut. Gaya bermain Muller sangat agresif dan dominan.
Ia sering keluar dari area penalti untuk menghadapi penyerang lawan secara langsung, memanfaatkan kekuatan fisik dan refleksnya yang cepat. Bahkan dalam kondisi tertentu, Muller juga ikut menyerang dan berusaha menciptakan gol. Meskipun tidak memiliki teknik penyelamatan khusus, kemampuannya dalam menghentikan sebagian besar tembakan sudah tidak diragukan lagi. Muller juga dikenal karena dedikasinya dalam melatih stabilitas dan ketidakpastiannya, dengan tujuan menjadikan Jerman tim terbaik di dunia.
Muller pertama kali muncul dalam manga Captain Tsubasa pada chapter 86, berjudul Salam dari Musuh Lama. Selain penampilannya dalam manga dan anime, Muller juga hadir dalam beberapa adaptasi permainan video Captain Tsubasa, seperti Captain Tsubasa: Rise of New Champions dan Captain Tsubasa: Dream Team.
Ricardo Espadas
Ricardo Espadas memiliki julukan “Miracle Goalkeeper” dan “Condor” karena kemampuannya yang luar biasa di bawah mistar gawang. Dia adalah penjaga gawang alias kiper dari timnas Mexico. Espadas pertama kali muncul dalam arc “World Youth” pada chapter 41 (disebutkan) dan tampil penuh pada chapter 49. Nah menariknya nih Geeks, ia terdaftar sebagai penjaga gawang dan penyerang, menunjukkan fleksibilitasnya di lapangan.
Gaya bermain Espadas sangat flamboyan dan agresif. Ia sering mengenakan seragam berwarna mencolok dan tidak ragu untuk keluar dari area penalti untuk menggiring bola atau bahkan melakukan tembakan ke gawang lawan. Kemampuan uniknya ini membuatnya dapat beralih peran dari penjaga gawang menjadi penyerang selama pertandingan. Karakter Espadas diduga terinspirasi dari Jorge Campos, kiper legendaris Meksiko yang juga dikenal dengan gaya bermain serupa.
Ia digambarkan memiliki kecepatan dan refleks tinggi dalam menjaga gawang, serta gaya bermain agresif yang memungkinkannya untuk aktif keluar dari area penalti untuk menggiring bola dan menembak ke arah gawang lawan. Nah Ricardo Espadas sendiri juga bergabung dalam tim Everton FC yang berlaga di Liga Inggris.
Gino Hernandez
Satulagi kiper dari Eropa dalam daftar ini yaitu Gino Hernandze. Gino Hernandez menjadi penjaga gawang utama dan kapten tim nasional Italia. Salah satu julukan Hernandez adalah “Tangan Kanan Emas” yang mengambarkan bagaimana dirinya memiliki refleks dan kekuatan dalam menahan tembakan lawan. Ia berhasil menjaga gawangnya tanpa kebobolan selama satu tahun penuh, sebuah prestasi yang mengukuhkan reputasinya sebagai penjaga gawang elit.
Ia pertama kali muncul dalam manga Captain Tsubasa (1981) pada chapter 86, berjudul “Greeting From an Old Enemy”. Hernandez mengenakan jersey nomor 1 dan dikenal dengan postur tubuhnya yang cukup tinggi. Selain perannya di tim nasional, Hernandez juga bermain untuk tim Primavera Inter Milan, di mana ia menjadi rekan setim Shingo Aoi dan membantunya beradaptasi dengan gaya permainan Italia.
Kemampuan dan dedikasinya menjadikannya salah satu penjaga gawang terbaik dalam generasinya, memberikan tantangan besar bagi para penyerang yang mencoba menembus pertahanannya. Menariknya, nama karakter Gino Hernandez sama persis dengan yang dimiliki oleh seorang pegulat profesional keturunan Italia yang aktif selama tahun 1970 hingga 1980-an. Apakah karakter Gino Hernandez terinspirasi dari pegulat tersebut?
Wakashimazu
Ken Wakashimazu juga menjadi salah satu kiper terbaik dalam Captain Tsubasa. Selain handal sebagai kiper, Wakashimazu juga menjadi sosok yang ahli bela diri. Ia awalnya menjadi kiper utama Meiwa FC, tim yang dipimpin oleh Kojiro Hyuga, dan dikenal karena kemampuannya menahan tembakan lawan dengan teknik yang menyerupai gerakan karate. Karena itulah kemampuan Wakashimazu sudah tidak diragukan lagi.
Wakashimazu memiliki fisik yang kuat, keberanian tinggi, serta insting tajam dalam membaca arah bola, menjadikannya lawan tangguh bagi striker-striker hebat seperti Tsubasa Ozora. Setelah masa sekolah, Wakashimazu bergabung dengan tim nasional Jepang dan bersaing dengan Genzo Wakabayashi untuk posisi kiper utama. Meskipun sering ditempatkan sebagai kiper cadangan, ia tetap menjadi pemain kunci dalam berbagai turnamen internasional.
Salah satu ciri khasnya adalah gaya akrobatik dalam menepis bola, yang sering kali menyelamatkan tim dari kebobolan. Wakashimazu juga memiliki hubungan erat dengan Kojiro Hyuga, karena keduanya berbagi filosofi bermain yang mengandalkan ketangguhan dan determinasi tinggi. Dalam karier profesionalnya, Wakashimazu bermain untuk klub di Jepang dan tetap menjadi salah satu pilihan utama untuk tim nasional. Ia terus mengembangkan kemampuannya dan membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar kiper cadangan, tetapi seorang penjaga gawang berkualitas.
Salinas
Salinas berperan sebagai penjaga gawang utama tim nasional Brasil. Ia dikenal sebagai penjaga gawang jenius karena kemampuannya yang luar biasa dalam menjaga gawang. Salinas pertama kali muncul dalam arc World Youth pada chapter 61, di mana ia diperkenalkan sebelum final turnamen World Youth. Dalam turnamen tersebut, ia mengenakan jersey nomor 1 dan menjadi andalan tim Brasil.
Selama turnamen World Youth, Salinas menunjukkan performa yang mengesankan dengan menjaga gawangnya tanpa kebobolan selama 450 menit pertama, termasuk saat menghadapi tim-tim kuat seperti Uruguay dan Jerman. Ia berhasil menghentikan tendangan “Tornado Shot” dari Ryoma Hino dan “Raiju Shot” dari Kojiro Hyuga dengan mudah. Namun, dalam pertandingan final melawan Jepang, Salinas akhirnya kebobolan tiga gol, yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan di tingkat internasional.
Selain penampilannya dalam manga, Salinas juga hadir dalam beberapa adaptasi permainan video Captain Tsubasa, seperti Captain Tsubasa: Dream Team dan Captain Tsubasa ZERO – Miracle Shot. Dalam permainan tersebut, ia digambarkan sebagai penjaga gawang dengan kemampuan refleks tinggi dan keterampilan bertahan yang kuat, sesuai dengan julukannya sebagai “penjaga gawang jenius” dari Brasil.
Vaalen Voort
Vaalen Voort berasal dari Belanda dan menjadi kiper utama tim nasional negaranya dalam franchise Captain Tsubasa. Selain itu, dalam cerita Road to 2002, ia bermain untuk Juventus FC, salah satu klub terbesar di Italia. Vaalen Voort digambarkan sebagai kiper yang tenang, memiliki refleks luar biasa, serta kemampuan membaca permainan yang sangat baik. Karakter ini jelas terinspirasi dari Edwin van der Sar, kiper legendaris asal Belanda yang pernah bermain untuk Ajax, Juventus, dan Manchester United.
Dalam seri Road to 2002, Vaalen Voort menghadapi Tsubasa Ozora dalam pertandingan Serie A antara Juventus FC melawan FC Barcelona. Sebagai kiper utama Juventus, ia berusaha menghalau serangan-serangan mematikan dari Tsubasa dan rekan setimnya. Keahliannya di bawah mistar membuatnya menjadi salah satu kiper terbaik di Eropa dalam cerita Captain Tsubasa. Apalagi dengan postur tubuhnya yang tinggi, membuatnya mampu menjangkau bola dengan baik.
Selain bermain untuk Juventus, Vaalen Voort juga menjadi pilar utama tim nasional Belanda. Ia dikenal karena gaya bermainnya yang elegan dan kemampuannya dalam mengantisipasi tembakan lawan. Meski tidak memiliki banyak sorotan seperti karakter utama lainnya, Vaalen Voort tetap menjadi salah satu kiper terbaik yang pernah muncul dalam seri ini.
Genzo Wakabayashi
Genzo Wakabayashi dikenal sebagai kiper jenius di cerita Captain Tsubasa terutama dengan refleks luar biasa dan keberanian tinggi. Ia lahir di Jepang dan sejak kecil menunjukkan bakat alami sebagai penjaga gawang. Genzo terkenal dengan keyakinannya bahwa tidak ada lawan di Jepang yang bisa mencetak gol ke gawangnya dari luar kotak penalti. Ia memiliki teknik luar biasa seperti “God Hand” dan “Gutsy Save,” yang membantunya menahan serangan lawan.
Sikapnya yang percaya diri, bahkan cenderung arogan, membuatnya sering bertentangan dengan pemain lain, tetapi ia tetap dihormati karena kehebatannya. Saat remaja, Genzo memilih berlatih di Jerman untuk meningkatkan kemampuannya dan bermain untuk tim junior Hamburg SV. Keputusan ini membuatnya absen dari beberapa turnamen di Jepang, tetapi ia kembali bergabung dengan tim nasional saat Piala Dunia Junior.
Di Eropa, ia mengasah tekniknya dan menghadapi lawan-lawan kuat seperti Karl-Heinz Schneider. Meskipun sempat mengalami cedera yang menghambat performanya, Genzo tetap menjadi andalan di tim Jepang, menunjukkan kemampuannya menahan tembakan keras para striker lawan. Dalam karier profesionalnya, Genzo terus bermain di Eropa, memperkuat Hamburg SV dan kemudian klub-klub lain. Ia menjadi salah satu kiper terbaik dunia, sering dibandingkan dengan legenda kiper lainnya dalam semesta Captain Tsubasa.
Itulah dia Geeks beberapa kiper yang dianggap terbaik di franchise Captain Tsubasa. Para kiper di atas memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga masuk dalam daftar ini. Di antara nama-nama di atas, mana yang jadi favorit kalian Geeks?
Artikel 10 Kiper Terbaik di Captain Tsubasa! pertama kali tampil pada Greenscene.